Hijrahku: Perjalanan Menuju Muslimah yang Lebih Baik

Daftar Isi [Buka]

 

Muslimah muda berhijab duduk di taman sambil membaca Al-Qur’an, wajahnya terlihat damai dan bersinar.

🌟 Pendahuluan

Hijrah sering dikaitkan dengan perubahan penampilan — dari tidak berhijab menjadi berhijab. Tapi sejatinya, hijrah adalah perjalanan batin menuju kedekatan dengan Allah. Sebuah proses, bukan titik akhir. Bukan pula perubahan instan, tapi perjalanan panjang yang penuh jatuh bangun.

Aku ingin membagikan cerita ini bukan karena aku sempurna, tapi karena aku tahu: banyak di antara kita yang juga sedang dalam perjalanan yang sama.


πŸ’« Awal Mula Hijrahku

Semuanya berawal dari rasa kosong. Meski hidup terasa lengkap — pendidikan cukup, teman banyak, sosial media aktif — ada bagian hati yang selalu gelisah. Aku sering bertanya:

"Kenapa aku merasa hampa padahal semua terlihat baik-baik saja?"

Sampai suatu malam, aku tak sengaja melihat video ceramah pendek tentang makna kehidupan.

πŸŽ₯ External Link:
“Apa Tujuan Hidup Kita?” — Ustadz Adi Hidayat
πŸ”— https://www.youtube.com/watch?v=12Zk07X3YpQ

Sejak saat itu, aku mulai membuka hati. Bukan mudah, tapi perlahan aku mulai membaca kembali Al-Qur'an, ikut kajian, dan mengurangi hal-hal yang membuat lalai.


🚢‍♀️ Perjalanan Panjang Menuju Kebaikan


1. Berani Meninggalkan Zona Nyaman

Hijrah itu meninggalkan kebiasaan lama. Dari musik dunia ke tilawah, dari outfit trendy ke busana syar’i. Rasanya aneh, tapi menyenangkan karena tahu ini jalan yang benar.


2. Menjauhi Lingkungan yang Melemahkan Iman

Bukan memutuskan silaturahmi, tapi menjaga jarak dari circle yang mengajak ke arah maksiat. Allah mengganti dengan teman-teman baru yang lebih supportif.


3. Mengganti Hiburan dengan Ilmu dan Tadabbur

Dulu scrolling Instagram, sekarang lebih sering nonton kajian YouTube, baca buku islami, dan tulis jurnal syukur harian.

πŸ”— Rekomendasi:


4. Memaknai Hijab sebagai Ibadah, Bukan Fashion

Bukan sekadar menutup kepala, tapi juga menjaga pandangan, ucapan, dan adab. Bukan mudah, tapi setiap perjuangan kecil terasa bermakna.


5. Menerima Proses, Bukan Mengejar Sempurna

Ada hari di mana semangat menurun, ibadah bolong, atau rasa minder muncul. Tapi yang penting, jangan menyerah. Hijrah itu proses, bukan perlombaan.


πŸ•Œ Hijrah yang Menguatkan

Hijrah tidak membuatku lebih suci. Tapi hijrah membuatku lebih sadar bahwa aku membutuhkan Allah setiap detik.

“Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan tempat yang luas dan rezeki yang banyak.” — QS. An-Nisa: 100


✨ Penutup

Hijrahku belum selesai. Aku masih berproses. Tapi satu hal yang pasti: aku tak ingin kembali ke titik kosong itu lagi. Aku ingin hidup yang lebih bermakna, lebih dekat dengan Allah, dan bermanfaat untuk sesama.

Untuk kamu yang baru mulai atau sedang ragu, ingat: tidak ada hijrah yang sia-sia. Allah melihat setiap langkahmu. Mulailah dari yang kecil, dari hari ini. Karena tak ada kata terlambat untuk kembali kepada-Nya.

LihatTutupKomentar